REVIEW - FILOSOFI KOPI 2


Nama "Filosofi Kopi" mungkin tak lagi samar di mata para pecinta kopi maupun film seri pertamanya, setelah sukses dengan seri pertamanya, kini ia hadir lagi berselang waktu 2 tahun untuk para fans.

Sekuel kali ini, Filosofi Kopi punya dukungan pemain baru yaitu Luna Maya sebagai investor bernama Tarra & Nadine Alexandra sebagai barista yang berpengalaman. Ben dan Jody memutuskan untuk berkeliling indonesia dengan menaiki kombi filosofi kopi dan ingin merealisasikan cita-cita mereka untuk membuka kembali kedai kopi nomor satu di Jakarta. Perjalanan mereka tak berujung mulus dengan konflik yang dialami Ben dan Jody.

Tak mulu berceloteh tentang kopi, filosofinya dan cara meraciknya, kali ini Filosofi Kopi lebih menggali lebih dalam ke karakter hubungan antara Ben & Jody. Dalam penyampaian hubungan mereka masih terselubung percikan-percikan humor yang membuat tertawa geli dan jenaka. Tak hanya itu, masih ada lagi yang lebih menuju ke personal yaitu tentang duka, ego dan wanita. Untungnya, penyampaian ketiga hal itu lah yang paling punya emosi yang nonjok banget di hati. Momen emosional berjalan dengan baik berkat dukungan akting yang baik juga oleh Chicco Jerikho.

Sekilas, mungkin penampilan Luna Maya beserta Nadine Alexandra tampak hanya sebatas pemanis dalam film, tapi untung saja pandangan saya terhadap hal itu salah. Karakter mereka dimanfaatkan dengan maksimal disini, bahkan dikaitkan juga dengan masalah masa lalu yang menimpa Ben.

Sayangnya, paruh awal film ini terasa sedikit menjenuhkan serta perjalanan dari suatu kota ke kota lain itu tampak seperti selipan adegan yang agak maksa. Belum lagi kurang intimnya chemistry antara Ben-Brie dan Jody-Tarra dalam fase mereka mulai saling jatuh cinta.

Overall, meski tak selezat racikan seri pertamanya, Filosofi Kopi 2 masih menyisakan jejak emosi yang mendalam. Bagus !

Rating :  ★  ½

Comments

Popular Posts