REVIEW - WONDER WOMAN (2017)


Sudah lama tak ada film superhero wanita yang muncul di layar lebar selain Elektra di tahun 2005 lalu. Rasa kangen itu mulai datang setelah munculnya Wonder Woman di tahun 2017 ini. Dengan main-cast Gal Gadot yang berperan sebagai Wonder Woman mendapat ribuan hingga jutaan pujian. Siapa sih yang enggak suka mbak Gal Gadot? Meski usianya yang sudah berkepala tiga, tak mampu pula merenggut paras wajahnya yang jelita.

Ditangani oleh sutradara wanita juga, Patty Jenkins (Monster,2003) Wonder Woman mengambil setting pada saat perang dunia pertama tengah berlangsung. Diana (Gal Gadot) putri dari Amazon yang telat terlatih sejak kecil menjadi seorang prajurit yang tak terkalahkan untuk melindungi tanah kelahirannya, Pulau Paradise. Namun sejak Steve (Chris Pine) seorang pilot Amerika muncul di kehidupannya dan bercerita tentang konflik besar yang berkecamuk di dunia luar, Diana mengubah jalan hidupnya dan menemukan takdir hidup yang sebenarnya.

Harus diakui, opening Wonder Woman ini cukup luarbiasa dimulai dengan bercerita tentang masa kecilnya Diana. Sinematografinya bagus, adegan pertarungannya juga luarbiasa diiringi dengan scoring yang bagus, serta juga sisi emosional yang nancep banget di dada. Tapi semua itu mulai berakhir ketika Diana mulai mengarungi lautan dan keluar dari pulau Themyscira. Penceritaannya mulai bertele-tele dan terasa berkepanjangan. Untung saja masih terhibur dengan lontaran humor yang cukup mengundang tawa, dan tentunya paras mbak Gal yang terus bikin saya melek sepanjang film. Porsi aksi yang dihadirkan di bagian babak kedua ini termasuk minim. Terlebih lagi diperparah oleh kualitas CGI yang cukup buruk dan juga babak ketiga yang sangat kendur. Final battle-nya saja terasa sangat lemah gemulai. Villainnya bahkan tak tampak seram dengan wishlistnya yang kurang greget. Cukup mudah bagi Diana untuk mengalahkan sang Villain dengan durasi yang cukup pendek. Eh, kelupaan satu lagi... Disini, Chemistry antara Gadot dan Chris patut diacung jempol. Mereka berdua tampak sangat mendalami perannya hingga penonton juga turut merasakannya.

Pada akhirnya, Wonder Woman bukanlah sebuah film superhero wanita yang buruk, meski bukan yang terbaik dalam DCEU menurut saya. Masih layak dan nyaman untuk dinikmati di layar lebar. Penuh dengan harapan serta taburan benih-benih cinta yang bikin para wanita termasuk pria yang bakal kelepek-kelepek di dalam bioskop.

Rating :  ★  ½

Comments

Popular Posts